Desa Ketitang
Jumo

 Dusun Dermonganti setiap tahun mengadakan pertunjukan kesenian tradisional, di antaranya Warok dan Kuda Lumping yang menjadi ciri khas budaya Temanggung. Warok merupakan kesenian yang sarat makna filosofis, di mana setiap gerakan menggambarkan semangat perjuangan dan kisah kepahlawanan. Esensi nilai perjuangan dan kebersamaan tetap terjaga sehingga kesenian ini bukan hanya sekadar tontonan, melainkan juga menjadi sarana pewarisan nilai budaya kepada generasi muda.

Pertunjukan kuda lumping ini menampilkan penari yang menunggang kuda tiruan dari anyaman bambu, dengan gerakan dinamis yang menggambarkan keberanian dan kegagahan. Kuda Lumping tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan simbolis yang kuat, karena kerap dikaitkan dengan kisah peperangan, keberanian, serta semangat gotong royong. Dalam setiap pementasannya, musik pengiring gamelan menambah kekhidmatan dan energi yang mampu memukau penonton dari berbagai kalangan.

Kehadiran kesenian Warok dan Kuda Lumping di Desa Ketitang tidak hanya menjadi hiburan malam hari, melainkan juga berfungsi sebagai media pendidikan budaya bagi generasi muda. Melalui kesenian ini, anak-anak dan remaja diajak untuk mengenal, mencintai, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.